Kamis, 18 September 2014

PEMROGRAMAN BASIS DATA



Jenis Jenis Perintah SQL

Pengertian ,fungsi dan contoh - contoh
  1. Data Definisi Language (DDL)
    DDL merupakan bahasa atau perintah pada SQL yang digunakan untuk mendefinisikan data seperti menulis, menghapus dan mengatur atau mengubah data.
    Perintah – perintah yang ada pada komponen DDL yaitu CREATE, DROP, dan ALTER.
v  CREATE
digunakan untuk membuat database, membuat tabel, membuat view dan membuat index.

a. Membuat database
CREATE DATABASE
Bentuk Umum CREATE DATABASE:
CREATE {DATABASE | SCHEMA} [IF NOT EXISTS] db_name
[create_specification] ...

create_specification:
[DEFAULT] CHARACTER SET [=] charset_name
| [DEFAULT] COLLATE [=] collation_name
Fungsi statement CREATE DATABASE adalah untuk menciptakan database baru. Perintah ini fungsinya sama dengan statement CREATE SCHEMA. Jalankan MySQL console , ketikkan perintah SHOW DATABASE  untuk melihat daftar database apa saja yang ada dalam MySQL.
SHOW DATABASES;
+--------------------+
| Database           |
+--------------------+
| information_schema |
| mysql              |
| phpmyadmin         |
| test               |
+--------------------+
Maka akan tampil semua database yang ada dalam MySQL. Untuk membuat database ketikkan pada MySQL console CREATE DATABASE nama_database;. Misalkan kita akan menciptakan database baru dengan nama universitas.
CREATE DATABASE universitas;
Gunakan perintah SHOW DATABASES untuk melihat database yang baru saja kita buat.
SHOW DATABASES;
+--------------------+
| Database           |
+--------------------+
| information_schema |
| mysql              |
| phpmyadmin         |
| test               |
| universitas        |
+--------------------+

Contoh sintak
Create database namadatabase

b.Membuat tabel lengkap dengan kolomnya

Contoh sintak
)
CREATE TABLE Buku(
id INTEGER PRIMARY KEY,
kode_buku VARCHAR(20) NULL,
judul_buku VARCHAR(225) NOT NULL,
tanggal_terbit DATE NULL

);
Type data dapat berupa char(), int, numerik dan sebagainya sesuai denga nama kolom.
c.Membuat view
view merupakan bentuk alternatif penyajian data dari satu tabel atau lebih, beberapa tujuan membuat view adalah meningkatkan keamanan data serta penyederhanaan bagi para pengguna.

Contoh sintak
Create view namaview (kolom1, kolom2, . . . .)
as select statement from namatabel
[with check option]


Keterangan :
Namaview : nama view yang dibuat
Column : nama atribut untuk view
Statement : atribut yang dipilih dari tabel database
Namatabel : nama tabel yang ada pada basis data

d.Membuat index
yaitu berfungsi untuk membuat index

Contoh sintak
create [unique] index namaindex
on namatabel (namakolom)

v  DROP
Drop pada SQL adalah perintah yang di gunakan untuk menghapus data – data yang telah di simpan pada database.

a.Drop tabel
yaitu menghapus tabel

Contoh sintak
Drop table namatabel

b.Drop view
menghapus view yang telah di buat

Contoh sintak
Drop view namaview

c.Drop index
Menghapus index

Contoh sintak
Drop index namaindex

hal yang perlu di ingat adalah penghapusan atau penggunaan perintah view tidak dapat di urungkan.

v  ALTER
kegunaan dari perintah alter adalah untuk merubah atribut pada suatu tabel

Contoh sintak

Alter table namatabel
Modify (namakolom typekolom
) untuk mengganti type kolom dan nama kolom.

alter table namatabel
add (namakolom type kolom[[before, namakolom]])
menambah kolom.

alter table namatabel
drop (namakolom typekolom)
untuk menghapus kolom pada sebuah tabel.

  1. Data Manipulation Language (DML)
    1. INSERT
      insert berfungsi untuk menambah niali pada suatu tabel.
      Contoh sintak
      insert into namatabel values (‘value1’, ‘value2’,’ ...’)
      keterangan : value adalah nilai yang ingin dimasukkan ke dalam kolom
    2. UPDATE
      Berfungsi untuk merubah record atau nilai didalam suatu kolom
      Contoh sintak
      Update namatabel SET namakolom = recordbaru where kondisi
      keterangan recordbaru di ubah sesuai dengan nama nilai baru yang akan di ubah
    3. DELETE
      Menghapus record atau nilai didalam suatu kolom pada tabel tertentu
      Contoh sintak
      DELETE namakolom from namatabel where kondisi

    4. SELECT
      select adalah perintah yang di gunakan untuk menampilkan nilai atau recor yang di pilih
      Contoh sintak
      select namakolom from namatabel

  1. Data Control Language (DCL)
Data  Control  Language  (DCL)  merupakan  perintah-perintah  yang  dapat digunakan untuk menjaga keamanan basis data. Perintah tersebut dapat dipakai untuk menentukan akses basis data hanya dapat dilakukan oleh orang-orang  tertentu  dan  dengan  macam  akses  yang  dibatasi  pula.
a.  GRANT
Grant berfungsi untuk membuat user baru dan memberikan hak istimewa. Grant  adalah salah  satu  privilege  untuk  tabel.  Grant  digunakan  untuk memberikan  privilege  kepada  tabel  yang  didefinisikan  kepada  pemakai lain.  Privilege  untuk  pemakai  dalam  perintah  grant didefinisikan  dengan menggunakan  nama-nama  privilege.  Nama  privilege  memudahkan administrator  untuk  dapat  memberikan  priivilege  tanpa  harus  tahu  apa nama field dan tabel yang harus diisi. Perintah  grant  secara  otomatis  akan  menambah  data  pemakai  apabila data  nama  pemakai  yang  disertakan  pada  perintah  tersebut  belum  ada dalam  tabel  user.  Perintah  grant  memudahkan  administrator  untuk  tidak perlu  melakukan  perintah  pendefinisian  privilege  dengan  menggunakan sql. Karena dengan menggunakan sql, kita harus hafal nama tabel yang harus  diisi,  field  apa  saja  yang  harus  diisi,  jumlah  field  yang  harus  diisi. Kesalahan  mudah  dilakukan  dengan  menggunakan  perintah  sql  karena ketidaktelitian atau ketidakhafalan nama tabel dan  nama field yang harus diisi.
  Sintak Umum :
GRANT hak_akses ON nama_tabel TO pemakai;
GRANT  ALL  PRIVILEGES  ON  database_name.*  TO  ‘myuser’
IDENTIFIED BY ‘mypassword’;
Contoh Penggunaan :
1.  GRANT SELECT ON Point_Of_Sales.jenis TO Febe;
2.  GRANT SELECT ON Point_Of_Sales.jenisTO Winda;
3.  GRANT SELECT ON Point_Of_Sales.item TO Elfrida;
4.  GRANT ALL PRIVILEGES ON Point_Of_Sales.User TO Admin;
5.  GRANT ALL ON Point_Of_Sales.jualDetail TO Admin
6.  SHOW GRANTS FOR root@localhost;
7.  SHOW GRANTS FOR Admin;
8.  GRANT SELECT,INSERT ON Point_Of_Sales.jualDetailTO kasir;
9.  GRANT SELECT(Kode,Nama) ON Point_Of_Sales.jenis TO Elfrida;
10. GRANT UPDATE(kodeItem,NmItem,kategori,Harga) ON


b.REVOKE
Untuk  menghapus  batasan  hak  akses  yang  telah  diatur dengan menggunakan perintah GRANT, digunakan perintah REVOKE.
  Sintak umum :
REVOKE hak_akses ON nama_tabel FROM namaAccount@namaHost;
Atau menghapus batasan hak akses untuk database & tabel :
REVOKE hak_akses ON nama_database.nama_tabel FROM user;
Atau menghapus batasan hak akses untuk kolom tertentu :
REVOKE hak_akses(field1,field2, field3,…) ON
nama_database.nama_tabel  FROM user;
Penulisan perintah REVOKE :
HakAkses(field) :  kita  harus  memberikan  sedikitnya  satu  hak  akses.
Untuk setiap hak akses yang diberikan, dapat juga diberikan daftar field
yang  diletakkan  dalam  kurung,  dan  dipisahkan  dengan tanda  koma.
Contoh : REVOKE select (nim, nama), update, insert(nim), …
NamaTabel  :  merupakan  nama  tabel  yang  dikenal  hak  akses  tersebut.
Harus  ada  sedikitnya  satu  nama  tabel.  Dapat  menggunakan  simbol
asterik  (*)  untuk  mewakili  semua  tabel  pada  database  aktif.  Penulisan
namaTabel dapat juga diikuti oleh nama database diikuti nama tabel yang
dipisahkan  dengan  tanda  titik.  Menggunakan  simbol  *.*  berarti  semua database dan semua tabel yang dikenai hak akses tersebut.   namaAccount@namaHost  : jika  nama  account  tidak  ada,  tidak  pernah diberikan  hak  akses  dengan  perintah  GRANT  sebelumnya  maka  akan terjadi error.
  Contoh Penggunaan :
1.  REVOKE SELECT ON Point_Of_Sales.jenis FROM Febe;
2.  REVOKE SELECT ON Point_Of_Sales.jenis FROM Winda;
3.  REVOKE SELECT ON Point_Of_Sales.item FROM Elfrida;
4.  REVOKE ALL PRIVILEGES ON Point_Of_Sales.user FROM Admin;
5.  REVOKE ALL ON Point_Of_Sales.jualDetail FROM Admin;
6.  REVOKE SELECT,INSERT ON Point_Of_Sales.jualDetail FROM kasir;
7.  REVOKE  SELECT(Kode,Nama)  ON  Point_Of_Sales.jenis FROM Elfrida;
8.  REVOKE UPDATE(kodeItem,NmItem,kategori,Harga) ONPoint_Of_Sales.item FROM Elfrida;
9.  REVOKE INSERT ON Point_Of_Sales.jenis FROM Winda;
10. REVOKE ALL ON Point_Of_Sales.item FROM PUBLIC
c. DENY :
Untuk melarang hak  akses

Ø  Contohnya :
            DENY SELECT On mahasiswa To Public..Penerangan Deny : Membina kemasukan untuk sistem yang menafikan kebenaran dari akaun keselamatan pengelakkan pengguna atau ahli kumpulan atau peranan dari mewarisi kebenaran melalui kumpulannya dan peranan keahlian. Secara lalai, hanya ahli sysadmin, dbcreator, db_Owner atau peranan db_securitiadminton boleh larikan pernyaataan DCL..   

4.TCL (Transaction Processing Language)
TCL merupakan singkatan dari Transaction Processing Language, konsep ini digunakan untuk mekanisme dalam pemrosesan sebuah transaksi dalam database. Dua perintah SQL yang paling populer untuk TCL adalah Rollback dan Commit
Contoh TCL Dalam Basis Data
·         BEGIN TRAN
Delete From Buku Where id = 1124;
Rollback
//Commit
Penjelasan : Begin tran digunakan untuk perintah bahwa akan dimulai suatu transaksi/query, pada bagian akhir terdapat perintah rollback dan Commit. Rollback artinya query yang ada diantara begin tran tidak akan di eksekusi dalam database secara langsung, dalam artian data sesungguhnya tidak berubah. Penggunaan TCL ini untuk melihat apakah query yang dijalankan sudah benar atau belum, jika masih salah makan programmer atau DBA dapat memperbaikinya lagi sehingga tidak membahayakan data dalam tabel fisiknya. Jika sudah benar, maka DBA dapat meremark TCL Rollback dan mengaktifkan perintah TCL Commit untuk memberikan perubahan pada tabel fisik.







JARKOM



.
Ø  DATA LINK LAYER

Lapisan data-link (data link layer) adalah lapisan kedua dari bawah dalam model OSI, yang dapat melakukan konversi frame-frame jaringan yang berisi data yang dikirimkan menjadi bit -bit  mentah  agar  dapat  diproses  oleh  lapisan  fisik.  Lapisan  ini  merupakan  lapisan  yang  akan  melakukan transmisi  data antara perangkat-perangkat  jaringan yang saling berdekatan  di  dalam  sebuah wide area network (WAN), atau antara node di dalam sebuah segmen local area network (LAN)  yang  sama.  Lapisan  ini  bertanggungjawab  dalam  membuat  frame,  flow  control,  koreksi kesalahan  dan  pentransmisian  ulang  terhadap  frame  yang  dianggap  gagal.  MAC  address  juga diimplementasikan di dalam lapisan ini. Selain itu, beberapa perangkat seperti Network Interface  Card (NIC), switch layer 2 serta bridge jaringan juga beroperasi di sini.Lapisan  data-link  dapat  melakukan  pentransferan  data  melalui  saluran  fisik.  Pentransferan data  tersebut  mungkin  dapat  diandalkan  atau  tidak.  Beberapa  protocol  lapisan  data -link  tidak mengimplementasikan  fungsi  Acknowledgment  untuk  sebuah  frame  yang  sukses  diterima,  dan beberapa  protokol  bahkan  tidak  memiliki  fitur  pengecekan  kesalahan  transmisi  (dengan menggunakan  checksumming).  Pada  peristiwa  tersebut,  fitur-fitur  acknowledgment  dan pendeteksian  kesalahan  harus  diimplementasikan  pada  lapisan  yang  lebih  tinggi,  seperti  halnya protokol Transmission Control Protocol (TCP) (lapisan transport).
Tugas  utama  dari  data  link  layer  adalah  sebagai  fasilitas  transmisi  data  mentah  dan mentransformasi  data  tersebut  ke  saluran  yang  bebas  dari  kesalahan  transmisi.  Sebelum diteruskan  ke  Network  Layer,  lapisan  data  link  melaksanakan  tugas  ini  dengan  memungkinkan pengirim  memecah-mecah  data  input  menjadi  sejumlah  data  frame  (biasanyaberjumlah  ratusan atau ribuan byte). Kemudian lapisan  data link  mentransmisikan frame tersebut secara berurutan dan  memproses  acknowledgement  frame  yang  dikirim  kembali  oleh  penerima.  Karena  lapisan fisik  menerima  dan  mengir im  aliran  bit  tanpa  memperdulikan  arti  atau  arsitektur  frame,  maka tergantung  pada lapisan data linklah untuk membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal dan akhir frame.
Tujuan utama dari layer Data Link adalah:
a.  Format data kedalam frames untuk transmission
b.  Memberikan error notifications
c.  Memberikan control aliran
d.  Specifykasi topology jaringan logical dan metoda-2 media access

Layer Data Link dibagi kedalam 2 sub-layer berikut ini :
1.  Media Access Control (MAC) Sublayer
Sublayer Media Access Control adalah sublayer pertama atau sublayer bawah dari layer Data Link. Sublayer ini akan memecah data manjadi frame sebelum ditransmisikan, dan memegang address fisikal (MAC address) untuk address jaringan. Piranti seperti Switches  dan bridges menggunakan address Data Link untuk  mengarahkan  data user  melalui  jaringan  menuju  ke  host tujuan. Sublayer MAC menangani tiga macam tugas berikut ini:
1)      Addressing Physical Device, identifikasikan piranti-2 hardware khusus. Semua piranti di jaringan harus mempunyai address fisikal yang unik. Untuk jaringan -2 LAN, address fisik ditanamkan kedalam interface card (NIC). Address MAC adalah address hardware 48-bit yang tampak sebagai nomor hexadecimal 12 digit.
2)      Media  Access,  metoda  media  access  memerintahkan  bagaimana  piranti  jaringan menentukan kapan harus mengirim sinyal melalui jaringan, apa yang harus dilakukan jika ada dua piranti jaringan mau mengirim paket pada saat yang bersamaan. Ada tiga macam metoda access media yang digunakan dalam jaringan komputer yaitu ;
ü  Contention (semua piranti mempunyai akses yang sama)
ü  Token-passing (piranti yang mempunyai Token akan mendapatkan akses)
ü  Polling (piranti-2 ditentukan nomor urutnya)
3)  Topology  Logical,  menjelaskan  bagaimana  piranti-2  berjalan  dari  piranti  ke  piranti. Topology  fisik  tertentu  dapat  mentransmisikan  messages  dengan  lebih  dari  satu  cara, sehingga sesungguhnya anda bisa menggunakan suatu topology logical yang berbeda dari topologi physical dari jaringan anda. Ada tiga macam topology yang mungkin dibentuk:
a.  Physical Bus, Logical Bus
b.  Physical Ring, Logical Ring
c.  Physical Star, Logical Bus
d.  Physical Star, Logical Ring
e.   Physical Star, Logical Star
2.  Logical Link Control (LLC) Sublayer

Sublayer Logical Link Control (LLC) adalah sublayer Data Link kedua. Hal ini meliputi rulerule  (aturan-aturan)  yang  mengendalikan  bagaimana  beberapa  piranti  dan  protocol  berbagi satu link tunggal dalam suatu jaringan. Sublayer LLC menjalankan tugas-tugas berikut:
1)  Deteksi Error, saat frame dan bits ditransmisikan melalui jaringan, error bisa saja terjadi. Error komunikasi bisa masuk dalam salah satu dari dua category berikut:
a.  Paket yang diharapkan tidak juga nyampai.
b.  Paket diterima, akan tetapi berisi data yang corrupt (rusak atau cacat).
 Paket-paket yang hilang bisa diidentifikasi melalui nomor urut, dan koreksi dilakukan terkait dengan  fitur  pengendali  aliran.  Data rusak  dalam  suatu  paket  ditentukan  menggunakan satu dari dua metoda berikut: parity bits dan Cyclic Redundancy Check (CRC).Parity  bit  digunakan  dengan  transmisi  asynchronous  sederhana.  Error  dideteksi  dengan menambahkan  sebuah  bit  extra  yang  disebut  bit  parity,  di  setiap  ujung  frame.  Bit tambahan ini menjamin bahwa jumlah bit 1 yang ganjil dan yang genap dikirim di setiap transmisi.  Pemeriksaan  error  dilakukan  dengan  menambahkan  jumlah  bit  1  kedalam frame.  Jika  jumlahnya  tidak  ganjil  (atau  tidak  genap  jika  dipakai  parity  genap)  maka dipastikan terjadi suatu error.Cyclic  Redundancy  Check  (CRC)  adalah  komputasi  matematis  yang  digunakan  untuk mendeteksi error dalam komunikasi synchronous. Piranti pengirim menerapkan kalkulasi kepada data yang akan ditransmisikan. Hasilnya ditambahkan kepada paket. Begitu data diterima  oleh  piranti  penerima  maka  ia  akan  melakukan  metoda  yang  sama.  Jika  data CRC ini berbeda, maka dianggap bahwa suatu error terjadi saat transmisi.
2)  Mengendalikan aliran, untuk mencegah transmisi data menjadi penuh atau membanjiri si penerima, sublayer LLC memberikan pengendalian aliran yang memperlambat kecepatan aliran pengiriman data. Ada tiga  macam metoda :
a.  Acknowledgment,  merupakan  sinyal  pemberitahuan  kepada  pengirim  bahwa  paket diterima.  Jika  sinyal  pemberitahuan  ini  tidak  diterima,  maka  paket  dianggap  error, dan pengirim akan mengulang pengiriman paket tersebut.
b.  Buffering,  adalah  penyimpanan  sementara  disisi  penerima,  jika  paket  datang,  maka paket disimpan sementara di buffering sampai data bisa diproses. Jika paket datang lebih  cepat  dari  paket  yang  bisa  diproses,  maka  buffer  akan  tumpah.  Berarti  data error, dan data perlu dikirim ulang. Cara pengontrolan di sisi penerima bisa dengan sinyal message “not ready”.
c.  Windowing,  merupakan  methoda  untuk  memaksimalkan  data  transfer,  dan meminimalkan  kehilangan  data.  Sebelum  data  transfer,  pengirim  dan  penerima melakukan  negosiasi  lebar  window  yang  akan  dipakai  yang  menunjukkan  jumlah paket  yang  bisa  dikirim  dengan  satuan  waktu  tertentu  dengan  satu  sinyal acknowledgement.  Beberapa  protocol  menggunakan  lebar  windows  yang  dipakai secara dinamis tergantung kondisi kehandalan media transfer.
3)  Mendukung  Multi-protocol,  bertindak  sebagai  buffer  atau  sebagai  penengah  antara protocol-2  yang  tergantung  pada  media  bagian  bawah,  dan  protocol-2  layer  network bagian atas.
a.  Menjalankan  beberapa  protocol  layer-2  diatasnya  pada  piranti  yang  sama  dan  pada saat yang sama.
b.  Menjalankan  protocol-2  yang  sama  layer  diatasnya  pada  media  transmisi  yang berbeda.
v  Layanan-2  yang  berorientasi  koneksi  (Connection-oriented  )  dan  layanan  tanpa koneksi (connectionless Services)
“Layanan-layanan  koneksi”  adalah  istilah  yang  digunakan  untuk  menjelaskan  fungsi-2  jaringan yang  mengendalikan  dan  mem-verifikasi  pesan-2  jaringan  dari  pengirim  dan  penerima. Layanan-layanan  koneksi  meliputi  item-item  seperti  deteksi  error,  koreksi  error,  dan  pengendalian aliran. Tergantung pada implementasi protocol,  layanan-layanan  koneksi diimplementasikan pada berbagai  layer  OSI,  tidak  hanya  pada  layer  Data  Link.  Suatu  protocol  sering  dijelaskan dalam kaitannya dengan layanan-layanan koneksi yang diharapkan atau yang diberikan. Ada dua klasifikasi yang sering digunakan:
1.  Protocol-protokol yang berorientasi koneksi
Protocol-protokol  ini  menyatakan  bahwa  data  akan  hilang  selama  transmisi,  karenanya diperlukan suatu verifikasi bahwa data sampai ke tujuan. Protocol-2  ini relative lebih lambat karena adanya upaya verifikasi data dan juga jaminan p engiriman yang handal antar  piranti.  Protocol-protokol  yang  berorientasi  koneksi  ini  mensyaratkan  bahwa  piranti melakukan pembentukan sesi  koneksi untuk  mentransfer data.
 Ada tiga phase  dalam  proses komunikasi yang berorientasi koneksi ini:
a.  Inisialisai sessi (pembentukan koneksi)
b.  Sesi perawatan (transfer data)
c.  Session pemutusan (pelepasan koneksi)
2.  Connectionless protocols (protocol-protokol tanpa koneksi)
Protocol-protokol  tanpa  koneksi  mengasumsikan  bahwa  suatu  jalur  komunikasi  yang  handal sudah terbentuk antara dua piranti  yang berkomunikasi dan juga asumsi bahwa semua data  akan  terkirim  semuanya.  Piranti-2  yang  sedang  berkiriman  melanjutkan  proses pengiriman  tanpa  menunggu  sinyal  acknowledgement  (sinyal  pemberitahuan). Protocol-protokol  tanpa  koneksi  ini  bisa  mengirim  data  dengan  cepat,  karena  memang  tidak memerlukan  tambahan  informasi  pendgendali  extra  kepada  paket.  Jika  memang diperlukan  suatu  sinyal  pemberitahuan  (acknowledgement),  akan  dilakukan  oleh protocol-2 di layer diatasnya.Istilah handal dan tidak handal sering digunakan untuk menjelaskan protocol. Protocol yang handal menjamin bahwa data atau paket akan sampai ke tujuan dengan selamat tanpa cacat (orientasi  koneksi),  sementara  protocol  yang  tidak  handal  tidak  menjamin.  Akan  tetapi protocol-protokol  yang tidak  handal sering  membuahkan  hasil pengiriman  yang  memuaskan  dan bisa  diprediksi  jika  menggunakan  media  transmisi  yang  bebas  error,  atau  mengandalkan protokol-protokol lainnya untuk memberikan jaminan ke handalan pengiriman. 
Model protocol TCP/IP mempunyai layer-2 relasi yang boleh  dibilang sama dengan model asli  dari  OSI  ini.  Kedua  layer  bagian  bawah  yaitu  layer  Physical  dan  layer  Data  Link dipetakan sebagai layer Network Access dalam protocol TCP/IP. Korelasi Antara TCP IP dan model OSI.

v  Pengiriman Data Pada Data Link Layer
ü    Penentuan waktu pengiriman data yang tepat apabila suatu media sedang  terpakai, hal
ini perlu melakukan suatu deteksi sinyal pembawa.
ü    Pada  Ethernet  menggunakan  metode  Carrier  Sense  Multiple  Access  /  Collision
Detection (CSMA/CD).
ü  Pada jaringan yang dapat melakukan akses secara bersamaan simultan. Maka  bila Host
A mengirimkan data ke Host D, maka Host B dan C akan melakukan  deteksi jalur, dan
apabila jalur sedang dipakai maka Host B dan C akan menunggu terlebih dahulu.

v  Metode CSMA/CD
ü    Sebuah host komputer yang akan mengirim data ke jaringan pertama -tama  memastikan bahwa jaringan sedang tidak dipakai untuk transfer dari dan oleh host komputer lainnya (Listen).
ü   Jika  pada  tahap  pengecekan  ditemukan  transmisi  data  lain  dan  terjadi  tabrakan (collision), maka host komputer tersebut diharuskan mengulang permohonan  (request)  pengiriman pada selang waktu berikutnya yang dilakukan secara acak (random).
ü    Dengan demikian maka jaringan efektif bisa digunakan secara bergantian.

v  Error Checking Pengiriman Data
ü   Data-Link  dapat  melakukan  deteksi  error  dan  memberikan  peringatan  (notification) kepada lapisan diatasnya,bahwa terjadi kesalahan transmisi.
ü    Teknik  yang  digunakan  error  ddetection  adalah  Frame  Check  Sequence  (FCS)  dan Cyclic Redundancy Check (CRC).
ü     Data Link tidak melakukan error-correction

LANGKAH LANGKAH MEMBUAT PAKAN TERNAK BABI

ALAT DAN BAHAN PERSIAPAN UNTUK PEMBUATAN PAKAN  TERNAK BABI Perlu diketahui alat dan bahan yang digunakan untuk praktek pakan ternak babi me...